Rangkaian Silatnas Ke-4, MTA Gelar Seminar Internalisasi Nilai-nilai Pancasila melalui Pendidikan

Previous
Next

Laporan Muhamad Hasan, Chabib Taslim, Arifin Yusuf

KOTA SOLO, JAWA TENGAH – Sebagai rangkaian dari agenda Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ke-4, Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) menggelar acara seminar dengan tema “Internalisasi Nilai-nilai Pancasila melalui Pendidikan.” Acara seminar bertempat di Gedung Tower UNS, Jalan Ir. Sutami Nomor 35, Jebres, Kota Solo, pada Kamis (31/8/2023) pagi, dirangkai pula dengan penandatanganan Mou bidang pendidikan antara MTA dengan UNS.

Tiga pembicara hadir pada seminar ini. Pembicara pertama yaitu Kepala Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSPP) LPPM UNS, Prof. Dr. Leo Agung S., M.Pd yang menyampaikan topik Peran Pendidikan dalam Internalisasi Nilai-nilai Pancasila. Sementara pembicara kedua yaitu Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Sujarwo, M.Pd, yang menyampaikan topik Strategi Pembelajaran dalam Internalisasi Nilai-nilai Pancasila, dan pembicara ketiga ialah Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP Kemendikbud Ristek dengan topik  Kebijakan Kurikulum Merdeka dalam Internalisasi Nilai-nilai Pancasila.

Dipandu moderator Dr. Ir. Didik Djoko Susilo, S.T., M.T,yang juga Ketua Bidang Pembangunan dan Pemuda MTA Pusat, seminar berlangsung dinamis. Peserta seminar merupakan pendidik dari lembaga PAUD, SD, SMP, SMA, SLB, dan Pondok Pesantren di bawah Yayasan Majlis Tafsir Al-Qur’an. Selain itu seminar juga diikuti peserta melalui aplikasi zoom meeting.

Dalam laporannya, Ketua Panitia, Irwan Firman, S.S, M.S menyampaikan bahwa seminar ini merupakan rangkaian dari Silatnas Ke-4 Majlis Tafsir Al-Qur’an.

“Melalui kegiatan ini semoga kita bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang adiluhung melalui pendidikan yang kita emban melalui amanah-amanah kita di lembaga-lembaga pendidikan kita,” jelas Firman.

Sementara itu, pihak UNS yang diwakili Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis dan Informasi, Prof. Irwan Trinugroho, S.E, M.Sc, Ph.D menyampaikan terima kasih kepada MTA atas kepercayaannya kepada UNS untuk bekerja sama.

“Untuk menjamin mutu bahwa apa yang kita delivered kepada mahasiswa itu memang sesuai dengan standar kompetensinya, maka butuh berbagai macam partnership kemitraan dengan stakeholder. Jadi kami UNS berlomba-lomba bekerja sama dengan berbagai pihak yang itu menghasilkan manfaat dengan kedua belah pihak. Saya kira dengan MTA nanti akan banyak sekali hal-hal yang bisa kita tindak lanjuti, karena MoU ini kan sifatnya masih general sifatnya umum mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tetapi mengenai implementasi detilnya  akan ditindaklanjuti oleh unit-unit terkait untuk kemudian secara riil mengimplementasikan dari kerja sama antara kedua belah pihak,” kata Prof. Irwan.

Dalam sambutannya, Pimpinan Pusat MTA Al Ustadz Nur Kholid Syaifullah, Lc, M.Hum  menyampaikan rasa syukur karena keluarga besar MTA karena mendapatkan kesempatan menggelar acara seminar nasional pendidikan sebagai rangkaian dari SIlatnas Ke-4 MTa pada 24 September 2023 mendatang. Pimpinan Pusat MTA juga menyampaikan terima kasih kepada UNS karena telah mengabulkan permohonan adanya kerja sama di bidang pendidikan antara MTA dengan UNS.

“Kenapa kami memilih UNS? Karena tema yang kami angkat itu berkaitan dengan Pancasila. Internalisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Pendidikan. Sedang kita mengetahui bahwa UNS merupakan benteng Pancasila. Jadi, kampus di Surakarta ini UNS merupakan benteng Pancasila maka kami memilih  Tower UNS ini sebagai tempat untuk diselenggarakannya seminar pendidikan nasional Majlis Tafsir Al-Qur’an,” jelas Ustadz Nur Kholid.

Lebih lanjut Ustadz Nur Kholid mengatakan, pendidikan merupakan pilar peradaban sebuah bangsa, dan pendidikan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan berbangsa dan bernegara. “Pilar-pilar peradaban sebuah bangsa itu selain ekonomi dan kesehatan, yang paling penting ada pada pendidikan.  Namun pendidikan yang dimaksud di sini adalah pendidikan yang berkeimanan, pendidikan yang berkarakter, pendidikan yang bermoral, pendidikan yang berakhlak. Dan itu semua sudah tercantum dalam lima sila Pancasila yang sudah kita sepakati sebagai anak bangsa, dasar berkehidupan, berbangsa, dan bernegara kita adalah Pancasila. “

Diharapkan, lima sila yang sudah disepakati tidak hanya sebatas rangkaian kata-kata dan tulisan saja, namun benar-benar bisa diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya, seminar pendidikan ini penting digelar agar generasi muda bisa memaknai  kandungan lima sila Pancasila.

Selain itu Ustadz Nur Kholid menegaskan, setiap orang boleh berbeda keyakinan dan akidah. Namun kewajiban terhadap negeri tercinta ini sama, imbuhnya, yaitu sama-sama merajut persaudaraan untuk membangun negeri tercinta, salah satunya melalui pendidikan. (ida/media)