Kajian Keluarga di Saat SOCIAL DISTANCING

Segala Puji hanya layak untuk Allah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Saw, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Salam untuk seluruh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya.

Segala Puji hanya layak untuk Allah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Saw, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Salam untuk seluruh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya.

Hari hari ini adalah hari hari social distancing (menjaga jarak ) diantara umat manusia masyarakat Dunia disebabkan adanya wabah Global virus CORONA yang menjalar dengan sangat cepat, dan memiliki akibat yang sangat berbahaya, terbukti dengan banyaknya yang tertular dan kemudian sakit dan pada saat ini banyak yang kemudian mengalami kematian.

Hari hari yang demikian demikian, waktunya bagi sebuah keluarga untuk membangun kembali kesadaran pentingnya menempuh kehidupan sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Dan masing masing keluarga mengajak seluruh anggota keluarganya untuk menekuni Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan kemudian masing-masing mengoreksi diri segala kekurangan dan segala dosa dan pelanggaran yang telah dilakukan, agar  dapat bertaubat dan mendapatkan ampunan dan jalan kembali kepada Allah.

Kitab Al-Qur’an bila dibaca dengan niat tulus ingin mendekat kepada Allah, maka dengan membaca huruf arabnya saja sudah mendatangkan kekuatan jiwa, tersingkirkan dari hati segala bisikan syaitan, hati dapat sedikit beristirahat dari bujukan syaitan yang selalu mengajak manusia untuk berbuat memuaskan syahwat dan kenikmatan dibalik perbuatan dosa.

Bila Al-Qur’an dibaca tarjamahnya, dan dengan teliti dipahami semampunya, maka Rasulullah menyampaikan disana ada ayat ayat tasbih, ayat-ayat Rahmat atau ayat-ayat kabar gembira dan juga ayat ayat adzab atau ayat-ayat penringatan.

Rasulullah memerintah kita bertasbih jika melewati ayat tasbih, dan menyuruh kita untuk mohon rahmatNya bila membaca ayat-ayat rahmat, dan ketika membaca ayat ayat adzab maka kita diperintah untuk  memohon perlindungan Allah agar kita  jauh dari perbuatan yang dimurkai Allah. Dan tentu banyak istighfar di dalam hati.

Bagi manusia yang setiap hari selalu dekat dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, memang ibarat makan maka setiap hari tubuh butuh makan, maka Al-Qur’an dan As-Sunnah yang dibaca memang merupakan kebutuhan sehari hari. Kebutuhan jiwa yang selalu dibutuhkan untuk kesehatan jiwa manusia.

Kebutuhan membaca Al-Qur’an dan Hadist dan kemudian dipahami bagi jiwa,  seperti kebutuhan sebuah batang besi yang membutuhkan pelumas, sekuat apapun besi bila tanpa pelumas makan akan berkarat dan kemudian lapuk dan hancur. Demikian pula hati manusia yang membutuhkan untuk selalu membaca Al-Qur’an dan As-Sunnah agar jiwanya selalu kokoh dalam iman dan amal sholih. Membaca Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah kebutuhan jiwa.

Hikmah Musibah Terjadi.

Segala puji bagi Allah, manusia berilmu sudah tahu bahwa segala sesuatu itu di tangan Allah. Bahwa Allah telah menuliskan segala sesuatu pada ciptaannya  limapuluh ribu tahun sebelum menciptakan alam semesta dan kejadian-kejadian yang ada didalamnya sejak dari adanya hingga seterusnya. Banyak sudah keterangan-keterangan yang sangat benar dan meyakinkan  tetang ke Maha Perkasaan Allah atas pemeliharaan semesta Alam.

Bagi kita manusia yang menghuni bumi ini, beberapa hal tentang hikmah musibah antara lain dijelaskan dalam firmanNya :

وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِّن نَّبِيٍّ إِلاَّ أَخَذْنَا أَهْلَهَا بِالْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُونَ

Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri. (QS 07 Al ‘Araaf ayat  94).

وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَونَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِّن الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir`aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. (QS 07 Al ‘Araaf ayat  130).

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS  30 Ar-Ruum  ayat 41)

وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS  32 As-Sajdah ayat 21)

وَمَا نُرِيهِم مِّنْ آيَةٍ إِلَّا هِيَ أَكْبَرُ مِنْ أُخْتِهَا وَأَخَذْنَاهُم بِالْعَذَابِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mu`jizat kecuali mu`jizat itu lebih besar dari mu`jizat-mu`jizat yang sebelumnya. Dan Kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS 43 Az Zukruf ayat 48)

Bila hati manusia dapat memahami akan kehendak Allah dalam Al-Qur’an, siapapun kita,  baik kita orang yang sudah selalu dalam kethaatan,  atau orang yang masih tergelincir dalam perbuatan dosa kecil,  ataupun kita orang yang banyak berbuat dosa dan aniyaya, maka segala keadaan musibah atau hal-hal yang menyempitkan hati atau tidak mengenakkan hati,  semua itu bertujuan untuk  menuntun hati manusia agar manusia kembali kepada jalan Kebenaran.

Segala puji bagi Allah, mari kita ajak seluruh diri kita dan seluruh anggota keluarga, bersama sama mendekat kepada Allah dengan mendekat kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, untuk dibaca, dirasakan lezatnya, dihayati dan mohon kekuatan kepada Allah untuk dapat mengamalkan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَيُمْسِكُ السَّمَاء أَن تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia.(QS 22 Al Hajj ayat 65)

ذَلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى وَمَن يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْناً إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu.  Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.(QS  42 Asy Syuraa ayat 23)

Kejadian demi kejadian yang mencekam dapat saja terjadi dalam perjalanan setiap zaman yang dilalui oleh manusia, marilah kita yakin akan kasih sayang Allah kepada kita, Allah Pencipta semesta Alam yang menjanjikan kebaikan yang banyak kepada orang-orang yang mengikuti jalan petunjukNya.

Mari kita segarkan masing-masing keluarga kita dengan kebersamaan dalam mendekat kepada Allah, mencintai Allah dan Rasulnya dengan menyibukkan diri dalam kajian-kajian Al-Qur’an dan As-Sunah di dalam keluarga masing-masing. Semoga sampai waktunya musibah ini segera Allah angkat dan Allah singkirkan dari kehidupan umat manusia. Wallahu a’lam.