Silatnas Ke-4, MTA Gelar Seminar Nasional Kebangsaan “Generasi Muda Jangan Hanya Jadi Penikmat Kemerdekaan”

Previous
Next

Foto-foto: Arifin Yusuf/MTA Media

KOTA SOLO, JAWA TENGAH – Sebagai rangkaian terakhir menjelang puncak acara Silaturahim Nasional Ke-4, Yayasan Majlis Tafsir Al-Qur’an menggelar Seminar Nasional Kebangsaan bertema Sumbangsih Umat Islam dalam Meraih Kemerdekaan dan Menjaga Keutuhan NKRI. Seminar bertempat di lantai 2 dan 3 Gedung MTA Pusat, Jalan Ronggowarsito Nomor 111A Kota Solo, pada Sabtu 16/9/2023) pagi.

Peserta seminar merupakan segenap Pimpinan Yayasan Majlis Tafsir Al-Qur’an tingkat pusat, perwakilan, dan cabang, Guru Daerah MTA, Pimpinan Unit Dakwah MTA, Pimpinan ormas, pimpinan pondok pesantren, pimpinan universitas, serta tokoh masyarakat dengan jumlah total kurang lebih 1.200 peserta, baik hadir langsung maupun online via Zoom.

Sementara dari unsur pemerintahan, hadir pada seminar ini Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Khaerudin, S.H, M.H, yang mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen. Pol. (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S.,M.M. Selain itu hadir pula Staf Khusus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. mewakili Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP.  

Nuansa berbeda terasa saat peserta seminar memasuki ruangan, dengan iringan gending-gending Jawa dari kelompok karawitan MTA Laras Junior. Selain itu, tari keprajuritan berjudul Eko Prawiro dari warga MTA Bendosari 1 Sukoharjo juga menjadi suguhan istimewa untuk peserta seminar.

Dalam sambutannya, Pimpinan Pusat MTA, Al Ustadz Nur Kholid Syaifullah, Lc, M.Hum menyampaikan bahwa sudah menjadi komitmen muslim dan anak bangsa untuk terus menebarkan kasih sayang, serta terus berusaha memberikan manfaat dan kemanfaatan, karena umat Islam menurut Allah SWT adalah sebaik-baik umat yang pernah Allah lahirkan untuk manusia.

“Kalian yaitu umat  Nabi Muhammad SAW adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia. Karena umat-Nya Nabi Muhammad akan senantiasa amar ma’ruf nahi mungkar dan akan senantiasa beriman tunduk patuh kepda Allah,” jelas Ustadz Nur Kholid menyampaikan arti dari surat Ali Imron ayat 110.

Oleh karena itu, tambahnya, umat Islam di manapun berada, sudah menjadi kewajiban bagi umat muslim untuk terus menebarkan kasih sayang, menebarkan manfaat dan kemanfaatan bagi sesama, terlebih bagi negeri tercinta. “Umat Islam dimana pun, tidak untuk memanfaatkan dan juga tidak untuk dimanfaatkan. Tetapi orang Islam harus bisa memberi manfaat dan kemanfaatan. Bukan untuk memanfaatkan, apalagi dimanfaatkan.”

Ustadz Nur Kholid juga menyampaikan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah anugerah terbesar dari Allah yang harus dipertahankan dan dijaga. “Kalau dulu para pendahulu bangsa berjuang dengan tetesan air mata, tetesan keringat, dan darah untuk merebut kemerdekaan, mengusir penjajah dari negeri tercinta sekarang kewajiban kita generasi penerus bangsa untuk menjaga anugerah kemerdekaan dari Allah ini dengan cara menjaga persatuan dan kesatuan negeri. Jangan mudha diceraiberaikan oleh siapa pun.”

Lebih jauh Ustadz Nur Kholid menyampaikan, seluruh anak bangsa di manapun berada pasti benci dengan penjajah dan penjajahan. Oleh karena itu, Seminar Nasional  Kebangsaan dengan tema Sumbangsih Umat Islam dalam Meraih Kemerdekaan dan Menjaga Keutuhan NKRI perlu diselenggarakan, utamanya untuk mengingatkan kepada generasi muda penerus bangsa ini biar tidak hanya menjadi generasi penikmat kemerdekaan.

“Karena kalau hanya sebatas menjadi generasi penikmat kemerdekaan, maka identik dengan generasi penghancur. Bisanya hanya menikmati. Tidak pernah merasakan perjuangan meraih kemerdekaan. Hanya bisa menikmati. Kalau hanya bisa menikmati, kalau tidak hati-hati, ini akan menghancurkan anugerah kemerdekaan yang telah Allah berikan, curahkan kepada negeri tercinta ini,” tegas Ustadz Nur Kholid.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen. Pol. (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S.,M.M. dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Khaerudin, S.H, M.H, menyampaikan bahwa MTA adalah salah satu organisasi keagamaan yang secara resmi terdaftar di Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini di Badan Kesbangpol.

“Dan alhamdulillah selama ini kami juga biasa bekerja sama dan bersama-sama untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan maupun kegiatan-kegiatan kebangsaan.

Saya berharap silaturahmi nasional kebangsaan ini dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini. Akan semakin memperkuat kebersamaan dalam membangun tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang lebih baik, beradab, dan bermartabat.”

Pj Gunernur Jawa Tengah menambahkan, pihaknya sangat mendukung forum-forum seperti ini sebagai sarana memantapkan komitmen dan semangat kebangsaan dalam mendukung sejuknya kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. “Saya juga berharap melalui kegiatan semacam ini akan mendorong moderasi beragama, yang pada muaranya terwujud kondisi kehidupan agama yang harmonis, saling menghormati, dan saling menghargai antarberbagai pemeluk agama yang ada di Indonesia,” imbuhnya.

Memasuki acara selanjutnya Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. membacakan pidato kunci dari Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, dengan judul Sumbangsih Umat Islam dalam Meraih Kemerdekaan dan Menjaga Keutuhan NKRI. Menurut Prof. Muhadjir, Islam di Indonesia telah berperan sebagai perekat persatuan dan kerukunan di tengah  keberagaman agama dan budaya yang luar biasa.  

Oleh karena itu, peran ulama, ustadz dan seluruh anggota yayasan Majlis Tafsir Al-Qur’an diharapkan dapat ikut menjaga kesatuan NKRI. “Saya berharap seminar nasional kebangsaan ini dapat menjadi wadah diskusi dan refleksi bersama tentang bagaimana kita dapat terus memperkuat peran positif umat Islam dalam pembangunan Indonesia yang adil, makmur, dan beradab.”

Pada acara inti seminar, hadir tiga narasumber yaitu Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A. (Ketua Badan Amil Zakat Nasional), Prof. Dr. Syafiq A. Mughni (Ketua Bidang Hubungan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah), dan Prof. Drs. Mugijatna, M.Si., P.hD. (Ketua Umum MTA). Seminar berlangsung dinamis dengan dipandu Dr. Sri Mulyana, M.Kom, Ketua MTA Perwakilan DIY yang juga dosen UGM.

Sebelumnya, Ketua Panitia Seminar, Irwan Firman, S.S, M.S menyampaikan bahwa seminar nasional kebangsaan merupakan seminar ke-3 setelah Seminar Nasional Pendidikan di UNS Tower tanggal 31 Agustus 2023, dan Seminar Nasional Kepesantrenan di Ponpes MTA Mojogedang, Karanganyar pada tanggal 2 September 2023.

Sebagai rangkaian dari pra-Silatnas Ke-4 MTA, telah digelar pula Apel Elemen Dakwah MTA pada 19 Juli 2023 yang dimeriahkan 5.100 peserta. Kemudian pembagian paket sembako dalam rangka peringatan Proklamasi Kemerdekaan Ke-78 Tahun RI, donor darah nasional dengan perolehan 9.397 kantong darah, serta Pekan Olah Raga Nasional (Pornas MTA) yang dipusatkan di Klaten, Jawa Tengah.  (ida/media)