Pimpinan Pusat MTA dan Tokoh Islam Sampaikan Tausiah Silaturahmi Akbar

Laporan Muhamad Hasan

SOLO, JAWA TENGAH – Pimpinan Pusat MTA, Al Ustadz Nur Kholid Syaifullah, Lc, M.Hum bersama belasan tokoh Islam di Solo, menyampaikan tausiah pada acara Silaturahmi Akbar di Masjid Agung Surakarta, pada Rabu (9/8/2023 malam). Acara bertajuk Bersatu dalam Perbedaan Menuju Peradaban Mulia ini dihadiri puluhan ribu jemaah, termasuk warga Majlis Tafsir Alquran.

Selain Pimpinan Pusat MTA, Silaturahmi Akbar juga menghadirkan sejumlah ulama, ustadz, dan tokoh Islam dari berbagai organisasi maupun pondok pesantren untuk menyampaikan tausiah secara bergantian. Mulai dari KH. Shofwan Fauzi (Rois Syuriyah PCNU Surakarta), KH. Drs. Anwar Sholeh, M.Hum (Ketua PD Muhammadiyah Surakarta), Habib Sholeh Al Jufri (Habaib), KH. Muhammad Halim, S.H. (PP. Takmirul Islam), KH. Ali Basmul, S.Pd.I (Al-Irsyad), KH. Muzayyin Marzuki, MA (Al-Mukmin Ngruki), KH. Syihabuddin Abdul Muiz, Al Hafidz (PP. Isy Karima), dan Gus Ahmad Rifai, S.H. (Al Hidayah & PP Daarul Hidayah).

Hadir pula KH. Drs. Muhtarom, M.Pd. (Masjid Agung & Tafsir Anom KKSH),  Ustadz Sholahudin Sutowijoyo, S.Pd.I (DDII Jateng),  Ustadz Shobarin Syakur, S.Si. (Majelis Mujahidin), dan Dr. Hakimuddin Salim, Lc. MA. (DSKS).

Dalam tausiahnya, Pimpinan Pusat MTA menyampaikan bahwa untuk menuju peradaban yang mulia harus ada langkah konkret yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari, meliputi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. 

“Untuk menuju peradaban yang mulia tidak cukup hanya dengan al-mau’izdoh khasanah-al-mau’izdoh khasanah. Harus ada langkah konkret yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pilar peradaban sebagaimana kita tahu ada pendidikan, ada kesehatan, ada ekonomi. Setidaknya tiga hal ini merupakan pilar peradaban yang mulia.”

“Oleh karena itu besar harapannya kita tidak hanya bertemu secara fisik namun bertemu secara hati. Sehingga di kemudian hari akan ada kesempatan bincang-bincang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan di antara kita. Tidak hanya sebatas bincang-bincang. Setelah bincang-bincang harus ada tindak lanjut secara konkret,” pesan Pimpinan Pusat MTA di hadapan Jemaah.

Sementara menurut Ketua Panitia, silaturahmi akbar ini merupakkan kegiatan yang ke lima kalinya, yang diperkirakan dihadiri lebih dari 20.000 jemaah. “Ini yang ke lima kalinya. Mungkin ini menjadi agenda tahunan setiap tahun di bulan Muharom. Perkiraan ada 20.000 lebih (Jemaah) karena tidak muat sampai luar.”

Ditemui seusai acara, Pimpinan Pondok Pesantren Isy Karima Karanganyar, K.H Syihabuddin Abdul Muiz, Al Hafidz, bersyukur kini umat islam dapat bersatu, yang dimulai dari solo yang nantinya untuk seluruh umat Islam di Indonesia.

“Gusti Allah menakdirkan, wes kudu ketemu. Sekali lagi, ini awal. Nanti semua kemajemukan Bhinneka Tunggal Ika, makmur bareng, rukun bareng, terus kemudian wareg bareng, aman,” tegas Ustadz Syihabuddin.

Silaturahmi akbar ini merupakan rangkaian dari acara Gebyar Muharom yang digelar hingga Ahad 13 Agustus 2023.  Selain pengajian, Gebyar Muharom juga turut dimeriahkan lebih dari 160 stand yang menjual berbagai jenis kuliner dari umat Islam. (ida/media)